Sahabat Baru
“Di sekolah SMP Negeri 1 Gerokgak, terdapat sebuah
persahabatan yang erat. Mereka adalah Jyoti, Yossi, Angel, Yeni, dan Nina.
Mereka selalu bersama dalam senang maupun sedih. Jika diantara mereka ada yang
kena masalah, pasti yang lainnya ikut membantu untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
Pada
suatu hari yang cerah, mereka sedang bercakap-cakap di taman sekolah. Mereka
sedang membicarakan tentang siswa pindahan, karena di sekolah mereka ada satu
siswa pindahan yang kalem dan pendiam, dia juga mendapatkan kelas yang sama
dengan mereka, yaitu kelas 8 A.
Jyoti: “Temen-temen, kalian udah
kenalan belom sama si anak baru itu?” (Tanya Jyoti kepada teman-temannya)
Yossi, Angel, Yeni, Nina:
“Belom…!” (jawab mereka serempak)
Angel: “Eh, bagaimana kalau kita
kenalan aja, yuk!” (ajak Angel semangat)
Nina: “Ayo dong, kalau gitu.”
(sahut Nina dengan suara keras)
Yossi: “iiisshh… kamu ini, bisa
di pelanin apa suaranya, Nin. Lama-lama aku bisa budek deket-deket kamu.” (ucap
Yossi bawel)
Yeni: “Nggak gitu juga kali,
Yoss.”
Yossi: “Iya, Yen. Tapi beneran si
Nina suaranya keras banget sampai kedengeran ke ruang guru lho.” (ucap Yossi
bawel)
Nina: “Ihh.. Yossi sampai
segitunya lho.”
Yeni: “Tapi Yoss…” (sahut Yeni
terpotong dengan omongan Jyoti)
Jyoti: “Sudah-sudah, jangan ribut
mulu. Pusing nih kepalaku.” (kata Jyoti sambil memegang kepala)
Yeni: “Eh temen-temen, lihat
kesana deh, sepertinya dia anak yang baru pindah itu deh. Hmmm… dia kenapa ya,
sepertinya dia sedang sedih.” (ucap Yeni sambil menunjuk anak itu)
Angel: “Kita samperin aja yuk!”
(ajak Angel)
Yossi, Jyoti, Yeni, Nina: “ayok!”
(jawab mereka serempak)
Mereka
pun menghampiri anak baru itu dan berbincang-bincang dengannya.
Yossi: “Hey.. kamu kenapa?”
(Tanya Yossi kepada anak itu)
Anak baru: “Aku bingung.” (jawab
anak itu dengan muka sedih dan singkat)
Nina: “Kamu bingung kenapa?
Cerita dong! (ucap Nina kepo / ingin tahu)
Anak baru: “Aku bingung, kenapa
di di kelasku tadi, tidak ada yang mau berteman sama aku. Apa karena aku culun,
ya? (sahut anak itu dengan muka sedih)
Yeni: “Culun adalah bukan alasan
kami untuk berteman. Jadi kamu tenang aja, masih ada kami kok yang mau menjadi sahabat
kamu.” (kata Yeni sambil menepuk pundak anak itu)
Jyoti: “Iya dong. Kalau berteman,
kami ini tidak milih-milih kok.”
Angel: “Betul itu kata Yeni sama
Jyoti. Kita kalau berteman tidak melihat tampang orang itu. Kita berteman
dengan apa adanya saja.” (ucap Angel menyemangatkan anak itu)
Nina: “Hey, ngomong-ngomong, kita
belum kenalan, nih. Kenalin nama aku Nina” (kata Nina sambil bersalaman dengan
anak itu)
Anak baru: “Aku Agung.”
Angel: “Oh iya, ya. Kenalin nama
aku Angel.” (ucap Angel sambil bersalaman dengan anak itu)
Anak baru: “Kenalin, nama aku
Agung.” (sahut anak itu gembira)
Yossi: “Aku Yossi.” (ucap Yossi sambil
bersalaman dengan anak itu)
Anak baru: “Aku Agung.”
Jyoti: “Hay.. namaku Jyoti.”
(ucap Jyoti sambil bersalaman dengan anak itu)
Anak baru: “Agung.” (ucap anak
baru itu sambil bersalaman dengan Jyoti)
Yeni: “Dan namaku Yeni.” (ucap
Yeni sambil bersalaman dengan anak itu)
Anak baru: “Namaku Agung.”
Anak baru: “Wah, terima kasih ya
kalian sudah mau menjadi sahabat aku. Terima kasih.” (kata anak itu dengan
gembira)
Jyoti, Yossi, Angel, Yeni, dan
Nina: “Iya, sama-sama.” (jawab mereka serempak)
Dan
pada akhirnya Jyoti, Yossi, Angel, Yeni, Nina, dan Agung menjadi sahabat
selamanya.
TAMAT