Friday, January 30, 2015

Contoh biografi orang tua



Biografi Bapak: Made Suparma Hedi

          Nama bapak saya adalah Made Suparma Hedi, lahir di patas pada tanggal 18 juli 1966. Bapak adalah anak kedua dari empat bersaudara dan anak dari pasangan alm. Ketut Matias dengan alm. Ketut Parmi.
          Pendidikan pertamanya diawali di SD N 2 Patas, yang diselesaikannya pada tahun 1979. Kemudian bapak melanjutkan sekolahnya ke SMP N Gerokgak. Dari sana bapak tamat pada tahun 1982, selanjutnya bapak masuk ke SMA N Seririt dan tamat pada tahun 1985. Setelah tamat SMA, bapak melanjutkan pendidikannya ke jenjang Perguruan Tinggi di D2 FKIP UNUD Singaraja pada tahun 1985-1987. Kemudian melanjutkannya lagi ke S1 STKIP Singaraja pada tahun 1997-1999.
          Di masa-masa SD, bapak bersekolah sambil berternak sapi. Pada masa SMP bapak bersekolah sambil bekerja sebagai bengkel sepeda dan pada masa SMA juga bapak bersekolah sambil bekerja, yaitu sebagai kernet di sebuah angkutan umum. Bapak melakukan hal ini karena untuk membiayai sekolahnya, memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, dan juga untuk menambah pengalamannya. Meskipun dulu bapak sekolah sambil bekerja, tetapi bapak tidak pernah mengeluh dan menyerah. Bapak bekerja dengan apa adanya dan bapak tetap semangat untuk bersekolah walaupun sambil bekerja.
          Pada bulan oktober tahun 1989 bapak diangkat menjadi PNS dan langsung mengajar di SMP PGRI Patas sampai tahun 1996. Dan pada tahun 1994 bapak menikah dengan ibu saya yang bernama Ni Putu Lisawati. Selanjutnya pada tanggal 4 juli 1995 lahirlah anak pertamanya, yaitu kakak saya yang bernama Herlina Jayanti.
Setelah itu, pada tahun 1996 bapak pindah ngajar ke SMP N 3 Gerokgak sampai tahun 2002. Di tanggal 23 agustus 2001 pun lahir anak keduanya, yaitu saya yang bernama Yeni Dwijayanti. Kemudian pada tahun 2002, bapak pindah ngajar lagi ke SMP N 4 Gerokgak. Setelah itu, di tanggal 19 februari 2005 lahirlah anak ketiga mereka, yaitu adik saya yang bernama Lira Trijayanti. Sampai saat ini, mereka hanya mempunyai tiga orang anak perempuan.
Di sela-sela kesibukannya, bapak memilih untuk belajar alat musik dengan temannya. Diantaranya belajar alat musik keyboard dan alat musik gitar. Seiring berjalannya waktu karena bapak sering berlatih dan menekuninya, bapak menjadi mahir memainkan alat musik keyboard dan gitar sehingga bapak mengajarkan kami anak-anaknya untuk belajar alat musik untuk kelak bisa berguna. Biasanya bapak menggunakan bakatnya ini di gereja dalam mengiringi jemaat bernyanyi dengan alat musik keyboard.
Bapak dari dulu sudah mempunyai penyakit diabetes dan penyakit jantung koroner. Selama bapak mejalankan hidupnya, bapak tidak pernah mengeluh akan sakit yang dideritanya. Bapak rutin menjalani pengobatan setiap waktunya.
Pada tanggal 18 juli 2016, bapak berangkat ke Lombok untuk mengikuti pelatihan dan tes. Sebelumnya, bapak mengikuti tes tertentu dan telah lulus dalam tes tersebut sehingga bapak mewakili ke Lombok untuk menyelesaikan tes berikutnya. Saat di Lombok, bapak melewati hari-hari dengan semangat. Meskipun pada malam harinya bapak tidak kuat dengan kamar berisi AC. Dia memilih untuk mengalah dengan teman-temannya yang ingin tidur dengan kamar berAC. Kemudian setelah bapak mengikuti pelatihan dan tes di Lombok, pada tanggal 28 Juli 2016 bapak pulang ke Bali.
Di tanggal 30 Juli 2016, bapak meninggal dunia karena serangan jantung yang dialaminya. Bapak meninggal di umur yang bisa dibilang masih muda, yaitu di umur 50 tahun. Tentunya kami semua berduka dan merasa kehilangan sosok bapak.
Seiring berjalannya waktu, kami mendapat kabar bahwa bapak telah lulus dalam tes waktu di Lombok. Jika saja bapak tidak meninggal, bapak akan berangkat lagi ke Surabaya dan dia akan menjadi tutor. Sayangnya bapak sudah tiada. Jadi, dia tidak bisa lagi untuk ke tahap selanjutnya.
Bapak merupakan orang yang multitaleta, pekerja keras, dan pantang menyerah dalam mencapai cita-citanya. Bapak juga sangat menyayangi ibu. Ia selalu menjaga ibu dalam segala keadaan. Di masyarakat, bapak sangat aktif dan bersosialisasi dengan orang banyak. Selain itu, dia mendidik kami anak-anaknya dengan penuh kasih sayang. Walaupun dia sering marah-marah tapi itu bapak lakukan karena dia sangat menyayangi  anak-anaknya. Bapak selalu membantu kami saat kami sedang kesusahan. Bagi saya, bapak adalah inspirasi dan pahlawan yang selalu memberikan yang terbaik bagi orang lain maupun dirinya sendiri.

Friday, January 23, 2015

Contoh surat resmi peminjaman gedung



SMP Negeri 1 Gerokgak

Organisasi Siswa Intra Sekolah
Jln. Seririt – Gilimanuk, Desa Gerokgak, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Kode Pos 81155, Telp.0362 93540

                                                                                                      Gerokgak, 29 Maret 2015

Nomor : 01/OSIS/2015
Prihal   : Peminjaman gedung olahraga

Kepada Yth,
Bapak Perbekel Desa Sanggalangit
Di tempat

Om Swastyastu

Dengan hormat,

Sehubungan akan diadakannya kegiatan “Pentas Seni” dalam rangka memperingati hari ulang tahun SMP Negeri 1 Gerokgak, maka dengan ini kami sampaikan permohonan peminjaman gedung olahraga Sanggalangit sebagai tempat kegiatan tersebut yang akan dilaksanakan pada hari rabu tanggal 1 April 2015.

Demikianlah surat permohonan bantuan peminjaman tempat ini, atas bantuan dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Om.. Santih.. Santih.. Santih… Om

Hormat kami,
Ketua OSIS SMP Negeri 1 Gerokgak


Ida Bagus Eko Santosa


Pembina OSIS
SMP N 1Gerokgak



Edy Purwanto


Thursday, January 22, 2015

Naskah drama untuk 6 orang



Sahabat Baru
            “Di sekolah SMP Negeri 1 Gerokgak, terdapat sebuah persahabatan yang erat. Mereka adalah Jyoti, Yossi, Angel, Yeni, dan Nina. Mereka selalu bersama dalam senang maupun sedih. Jika diantara mereka ada yang kena masalah, pasti yang lainnya ikut membantu untuk menyelesaikan masalah tersebut.
            Pada suatu hari yang cerah, mereka sedang bercakap-cakap di taman sekolah. Mereka sedang membicarakan tentang siswa pindahan, karena di sekolah mereka ada satu siswa pindahan yang kalem dan pendiam, dia juga mendapatkan kelas yang sama dengan mereka, yaitu kelas 8 A.

Jyoti: “Temen-temen, kalian udah kenalan belom sama si anak baru itu?” (Tanya Jyoti kepada teman-temannya)
Yossi, Angel, Yeni, Nina: “Belom…!” (jawab mereka serempak)
Angel: “Eh, bagaimana kalau kita kenalan aja, yuk!” (ajak Angel semangat)
Nina: “Ayo dong, kalau gitu.” (sahut Nina dengan suara keras)
Yossi: “iiisshh… kamu ini, bisa di pelanin apa suaranya, Nin. Lama-lama aku bisa budek deket-deket kamu.” (ucap Yossi bawel)
Yeni: “Nggak gitu juga kali, Yoss.”
Yossi: “Iya, Yen. Tapi beneran si Nina suaranya keras banget sampai kedengeran ke ruang guru lho.” (ucap Yossi bawel)
Nina: “Ihh.. Yossi sampai segitunya lho.”
Yeni: “Tapi Yoss…” (sahut Yeni terpotong dengan omongan Jyoti)
Jyoti: “Sudah-sudah, jangan ribut mulu. Pusing nih kepalaku.” (kata Jyoti sambil memegang kepala)
Yeni: “Eh temen-temen, lihat kesana deh, sepertinya dia anak yang baru pindah itu deh. Hmmm… dia kenapa ya, sepertinya dia sedang sedih.” (ucap Yeni sambil menunjuk anak itu)
Angel: “Kita samperin aja yuk!” (ajak Angel)
Yossi, Jyoti, Yeni, Nina: “ayok!” (jawab mereka serempak)
            Mereka pun menghampiri anak baru itu dan berbincang-bincang dengannya.
Yossi: “Hey.. kamu kenapa?” (Tanya Yossi kepada anak itu)
Anak baru: “Aku bingung.” (jawab anak itu dengan muka sedih dan singkat)
Nina: “Kamu bingung kenapa? Cerita dong! (ucap Nina kepo / ingin tahu)
Anak baru: “Aku bingung, kenapa di di kelasku tadi, tidak ada yang mau berteman sama aku. Apa karena aku culun, ya? (sahut anak itu dengan muka sedih)
Yeni: “Culun adalah bukan alasan kami untuk berteman. Jadi kamu tenang aja, masih ada kami kok yang mau menjadi sahabat kamu.” (kata Yeni sambil menepuk pundak anak itu)
Jyoti: “Iya dong. Kalau berteman, kami ini tidak milih-milih kok.”
Angel: “Betul itu kata Yeni sama Jyoti. Kita kalau berteman tidak melihat tampang orang itu. Kita berteman dengan apa adanya saja.” (ucap Angel menyemangatkan anak itu)
Nina: “Hey, ngomong-ngomong, kita belum kenalan, nih. Kenalin nama aku Nina” (kata Nina sambil bersalaman dengan anak itu)
Anak baru: “Aku Agung.”
Angel: “Oh iya, ya. Kenalin nama aku Angel.” (ucap Angel sambil bersalaman dengan anak itu)
Anak baru: “Kenalin, nama aku Agung.” (sahut anak itu gembira)
Yossi: “Aku Yossi.” (ucap Yossi sambil bersalaman dengan anak itu)
Anak baru: “Aku Agung.”
Jyoti: “Hay.. namaku Jyoti.” (ucap Jyoti sambil bersalaman dengan anak itu)
Anak baru: “Agung.” (ucap anak baru itu sambil bersalaman dengan Jyoti)
Yeni: “Dan namaku Yeni.” (ucap Yeni sambil bersalaman dengan anak itu)
Anak baru: “Namaku Agung.”
Anak baru: “Wah, terima kasih ya kalian sudah mau menjadi sahabat aku. Terima kasih.” (kata anak itu dengan gembira)
Jyoti, Yossi, Angel, Yeni, dan Nina: “Iya, sama-sama.” (jawab mereka serempak)

            Dan pada akhirnya Jyoti, Yossi, Angel, Yeni, Nina, dan Agung menjadi sahabat selamanya.

TAMAT                                                                                                                 



(karya: Yeni Dwijayanti)