Saturday, January 30, 2016

Humor: Lingkungan alam sekitar

Humor: Lingkungan alam sekitar
Pada saat jam pelajaran ipa, Ibu Guru menjelaskan tentang lingkungan alam sekitar. Dan Ibu Guru pun mengajukan pertanyaan kepada murid-muridnya.
Ibu Guru: “Nah anak – anak, siapa yang bisa jawab pertanyaan ibu angkat tangannya ya!”
Murid-murid: “Iya, buk.” (serempak)
Ibu Guru: “Pertanyaannya adalah apa penyebab terjadinya pencemaran tanah?”
Derpina: “Saya, buk!” (angkat tangan)
Ibu Guru: “Iya kamu Derpina. Silahkan jawab!”
Derpina: “Penyebabnya adalah karena buang sampah sembarangan, buk. Sampah merupakan bahan pencemar utama dalam limbah rumah tangga. Dapat kita lihat banyak sampah yang berserakan dimana-mana. Contohnya sampah plastik.”
Ibu Guru: “Yak! Bagus sekali jawabanmu itu, Derpina. Beri tepuk tangan dong buat temen kalian ini.”
Murid-murid: *prokprokprokprok* (tepuk tangan)
Ibu Guru pun menjelaskan kembali tentang lingkungan. Di sela jam pelajaran,  Herp tertidur. Dan Derp mencoba untuk membangunkannya.
Derp: “Eh Herp, bangun! Nanti bu guru marah lo.” (berbisik kepada Herp)
Herp: (masih tidur)
Ibu Guru: “Bagaimana anak-anak, sudah jelas tentang apa yang ibu bicarakan barusan?”
Murid-murid: “Sudah, bu” (serempak)
Ibu Guru: “Nah, sekarang ibu akan tunjuk satu orang untuk menjawab pertanyaan. Pertanyaannya adalah kenapa kita tidak boleh membuang sampah sembarangan?”
Murid-murid: “Saya buk, saya buk!” (angkat tangan)
Ibu Guru: (melihat daftar nama siswa) “Ha, Herp tolong jawab pertanyaan ibuk!”
Herp: (masih tidur)
Ibu Guru: “Herp, mana Herp?” (dengan suara keras)
Derp: “Herp! Bangun! Bu guru nunjuk kamu tuh.” (berbisik kepada Herp)
Ibu Guru: “Oh ternyata tidur rupanya. Herp! Bangun!” (dengan suara keras)
Herp: “Eh iyaiya. Ada apa buk, kebakaran?” (baru bangun)
Murid-murid: “Ahahahha” (ketawa)
Ibu Guru: “Diam semua!” (dengan suara keras)
Murid-murid: (hening)
Ibu Guru: “Herp! Coba jawab pertanyaan ibuk. Pertanyaannya, kenapa kita tidak boleh membuang sampah sembarangan?”
Herp: (hanya diam)
Ibu Guru: “Kenapa diam saja? Ayo jawab!” (dengan suara keras)
Herp: “Tadi kan ibu nyuruh kami diam, kenapa….” (terpotong oleh bu guru)
Ibu Guru: “Tapi kamu harus jawab pertanyaan ibuk! Cepat!” (dengan suara keras)
Herp: “Mmm… baik, bu. Jawabannya adalah karena kita harus membuang sampah pada tempatnya, bu.”
Ibu Guru: “Oooh… Kenapa kita harus membuang sampah pada tempatnya, Herp?”
Herp: “Karena kita tidak boleh membuang sampah sembarangan.”
Ibu Guru: “Jawaban kamu kurang tepat, coba perbaiki!”
Herp: “Loh buk, yang buat soalnya ini siapa?”
Ibu Guru: “Ya, saya lah.”
Herp: “Ibu sudah tau jawabannya, kan?”
Ibu Guru: “Sudah.”
Herp: “Lah, kalau sudah tau jawabannya, kenapa nanya saya lagi, buk?”
Murid-murid: “Ahahaha” (ketawa)
Ibu Guru: “Diam semua! Kamu ini tidur di saat jam pelajaran, tidak tau apa-apa, ngelawan pula. Sebagai hukumannya, ibu suruh kamu mengerjai soal halaman 23 nomor 1 sampai 50, Herp! Sekarang!” (dengan muka marah)
Herp: “Loh kenapa, buk? Kan soal tidak bersalah, bu. Kenapa saya harus kerjai soal itu?”
Ibu Guru: “Aduh…. ni anak kenapa bisa naik ke kelas 6, sih?”