Monday, December 24, 2018

contoh esai bahasa indonesia dan generasi muda (generasi z)


Judul: “Memperbaiki Penggunaan Bahasa Indonesia sehari-hari oleh Generasi Z untuk Kelestarian Bahasa Indonesia”
Pengertian bahasa secara umum adalah sebagai alat komunikasi yang berupa bunyi dan ujaran. Alat ini memiliki kedudukan yang sangat penting. Tanpanya, informasi tidak akan tersampaikan dengan mudah. Sebagai bangsa Indonesia tentu kita menggunakan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi dan bahasa persatuan Republik Indonesia. Penggunaan Bahasa Indonesia diresmikan setelah proklamasi kemerdekaan bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Bahasa Indonesia merupakan alat pemersatu bangsa yang harus tetap dikembangkan karena Bahasa Indonesialah yang mempersatukan bangsa-bangsa Indonesia dari berbagai daerah yang bahasanya berbeda-beda. Kita sebagai Warga Negara Indonesia seharusnya berbangga dengan adanya bahasa pemersatu bangsa yaitu Bahasa Indonesia, yang digunakan  masyarakat seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Sebagai pemuda setidaknya kita harus belajar semaksimal mungkin untuk menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki empat fungsi seperti telah dirumuskan oleh Amran Halim (1980:23) yang meliputi sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, sebagai lambang identitas nasional, sebagai alat yang memungkinkan penyatuan berbagai-bagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia, alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya.
Sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, sebagai bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan, sebagai alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Fungsi bahasa Indonesia tersebut dikuatkan lagi dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009.
Jelas sekali, Bahasa Indonesia sangat berperan penting dalam mempersatukan seluruh rakyat Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara. Sebelum diikrarkannya Sumpah Pemuda kita masih menggunakan bahasa daerah masing-masing dan sekarang setelah diikrarkan sumpah tersebut kita mempunyai bahasa persatuan yang digunakan di seluruh nusantara. Pemuda dahulu memiliki rasa nasionalisme tinggi terhadap negara. Mereka berjuang untuk melawan penjajah dan rela berkorban seluruh jiwa dan raganya demi untuk menyelamatkan bumi pertiwi. Merekalah pemuda yang berjuang tanpa pamrih demi kelangsungan dan masa depan negaranya yang lebih baik.
Meskipun begitu Indah karena bahasa nasional bisa membuat kita berkomunikasi dengan sesama orang Indonesia, namun kini Bahasa Indonesia pun telah disalahgunakan oleh para generasi muda seiring ada perubahan zaman khususnya di kalangan generasi z.
Generasi Z adalah mereka yang lahir pada pertengahan 1990-an hingga pertengahan 2000-an. Generasi Z adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 1995 sampai dengan tahun 2010 masehi. Generasi Z merupakan generasi peralihan Generasi Y dengan teknologi yang semakin berkembang. Beberapa diantaranya merupakan keturunan dari Generasi X dan Y.
Generasi Z adalah mereka yang dibesarkan oleh teknologi komunikasi-informasi, mereka adalah manusia yang fasih internet dan dunia siber. Generasi Z ini pulalah yang memiliki andil memproduksi tata bahasa baru dalam perbendaharaan bahasa Indonesia saat ini.
Disebut juga iGeneration, generasi net atau generasi internet. Mereka memiliki kesamaan dengan Generasi Y, tapi mereka mampu mengaplikasikan semua kegiatan dalam satu waktu seperti nge-tweet menggunakan ponsel, browsing dengan PC, dan mendengarkan musik menggunakan headset. Apapun yang dilakukan kebanyakan berhubungan dengan dunia maya. Sejak kecil mereka sudah mengenal teknologi dan akrab dengan gadget canggih yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kepribadian mereka.
Baru-baru ini, Generasi Z telah menjadi bahan perbincangan di tengah-tengah masyarakat Indonesia, khususnya di daerah perkotaan. Generasi Z merupakan generasi yang terlahir pada zaman dimana keberadaan teknologi informasi dan komunikasi sudah menjadi kebutuhan pokok setiap manusia. Pernyataan tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, banyak orang yang terlahir pada rentang tahun 1995 hingga 2010, pandai dalam mengoperasikan perangkat digital. Berbagai macam fitur di dalam gawai diakses dengan begitu mudah dan cepat. Dengan begitu, Generasi Z menjadi pelopor perkembangan di era digital.
Dilihat dari kepribadiannya, Generasi Z merupakan orang-orang yang memiliki pikiran yang lebih terbuka. mereka berinteraksi dengan siapa saja, tidak peduli dari mana asalnya, sukunya, jenis kelamin, maupun agamanya. Yang jelas, mereka senang berinteraksi dengan orang-orang yang baru mereka kenal, khususnya melalui media sosial. Mereka juga senang mengakses berbagai macam konten terbaru, seperti musik, film, maupun gim. Meskipun tampaknya mereka mengabaikan kearifan lokal budaya mereka, nyatanya Generasi Z merupakan generasi yang terdidik. 
Dalam segi kebahasaan, Generasi Z sudah melek teknologi, banyak melakukan berbagai hal yang menyangkut dengan kemampuan berbahasa. Kemampuan berbahasa seperti menyimak, berbicara, membaca, serta menulis menjadi tolok ukur utama pada generasi Z. Rata-rata dari mereka menggunakan media digital sebagai perantaranya.
Dalam menyimak sebuah informasi, Generasi Z merupakan orang-orang yang terbuka dan berpikir kritis. Mereka senang mencari tahu segala informasi berdasarkan fakta yang ada. Di tengah kontroversi berita hoax, Generasi Z tidak serta-merta menelan bulat-bulat informasi yang mereka peroleh, melainkan mereka mencari terlebih dahulu kebenarannya. Jika informasi itu benar, maka mereka akan menerimanya. Begitu pula sebaliknya.
Dari segala kelebihan yang ada, bukan berarti Generasi Z menjadi generasi terbaik dalam menjaga eksistensi bahasa Indonesia. Masih banyak orang yang sering menggunakan bahasa Indonesia untuk menyampaikan ujaran kebencian, memfitnah, maupun mengadu domba. Selain itu, permasalahan yang jauh lebih urgen adalah kaidah kebahasaan yang sering disalahgunakan, baik dalam penulisan maupun pelafalan. Jika bahasa Indonesia terus disalahgunakan dan dilakukan bukan pada tempatnya, maka dampaknya akan terjadi problematika yang serius yang mengancam bangsa Indonesia itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh para generasi yang menciptakan atau menyerap berbagai Bahasa yang tidak etis. Semakin cepatnya laju globalisasi pun menjadikan para generasi muda mendapatkan berbagai penyerapan Bahasa, seperti Bahasa gaul. Bahasa gaul inilah yang mengakibatkan terjadinya ketidakmampuan berbahasa yang baik dan benar. Anak-anak muda cenderung lebih suka menggunakan bahasa gaul seperti elo, gua, napelo, suka-suka gua dan lain sebagainya. Sekarang ini juga, kita cenderung menyepelekan dan mencampuradukkannya dengan bahasa daerah, seperti mencampurnya dengan bahasa Jawa. Hal ini dapat merusak kebakuan dan merancukan bahasa Indonesia.
Selain itu, bahasa Indonesia juga sudah semakin merosot karena harus bersaing dengan bahasa asing lainnya yaitu seperti bahasa Inggris, Jepang, dan Korea. Banyak orang yang beranggapan bahwa bahasa Indonesia itu lebih cocok digunakan pada saat sedang mengikuti acara-acara yang formal seperti saat berpidato dan menyampaikan ceramah. Bahkan bagi anak muda di masa kini, jika sudah pandai menguasai bahasa asing lainnya, maka akan dianggap sebagai anak muda yang gaul dan pintar sehingga terlihat lebih keren ketika berbicara menggunakan bahasa asing. Saat ini fenomena Bahasa yang sedang marak di media sosial, yaitu fenomena Bahasa anak jaksel (Jakarta Selatan). Beberapa waktu belakangan, which is, basically, literally mendadak populer di kalangan anak Jaksel (Jakarta Selatan).  Sebenarnya kata-kata ini adalah bentuk kosakata dasar dan biasa dalam bahasa Inggris. Namun kata-kata ini jadi populer lantaran banyak dicampur dengan bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa campuran ini juga diidentikkan dengan lokasi geografis Jakarta Selatan.
Banyak terdapat anak Jakarta Selatan yang menyelipkan Bahasa asing dalam berbahasa Indonesia seperti menyelipkan Bahasa inggris dalam suatu kalimat yang mereka ucapkan. Contoh kalimatnya yaitu, “Even gue jadi warga di werewolf pun gue die. It’s like wwnya itu basically jahat banget. Ga like banget si sama how to playnya mereka.” Adapun contoh kalimat lainnya yakni, “Literally which is gue banget even basically gitu.” Mereka melakukannya untuk bersenang-senang, biar keren, biar dianggap cool. Namun tentu saja pengucapan yang seperti itu sudah salah dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini cukup memprihatinkan bagi bangsa Indonesia. Jika dari bahasa Indonesia saja kurang di banggakan oleh rakyatnya, maka bagaimana bangsa Indonesia akan mengembangkan kekayaan lain yang dimilikinya. Bukannya melarang dalam mengembangkan Bahasa asing yang telah mereka kuasai namun pergunakanlah Bahasa itu sesuai dengan keadaannya. Tidak salah anak muda menggunakan bahasa asing, asalkan jangan lupakan bahasa negeri sendiri.
Jika hal ini terus berlangsung, maka akan menjadi kebiasaan bagi mereka. Dengan kebiasaan inilah yang akan mengakibatkan menurunnya pengetahuan dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini tentu sangat memperihatinkan karena kita adalah orang Indonesia. Kita sebagai orang Indonesia akan malu jika kita tidak bisa berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Apalagi saat ini banyak orang asing yang mempelajari Bahasa Indonesia, bahkan ada pula yang sudah lancar dalam berbahasa Indonesia. Jika saja kalau orang asing yang mempelajari Bahasa Indonesia tersebut lebih mahir berbahasanya ketimbang kita orang asli Indonesia, akan ditaruh di mana muka kita ini. Kita seharusnya merasa malu dengan diri sendiri. Bahasa Indonesia harus tetap berkembang, walaupun diterpa oleh kemunculan bahasa-bahasa asing dan bahasa pergaulan. Dampaknya sudah bisa ditebak, bahasa Indonesia yang seharusnya dijadikan bahasa resmi dalam pergaulan pun seperti mulai ditinggalkan.
Oleh karena itu, tugas Generasi Z selanjutnya adalah untuk menjaga kelestarian Bahasa Indonesia dengan cara menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dari segi pelafalan, penulisan, cara menyampaikan, maupun orang yang dituju. Dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, kita tentu lebih dihargai. Sebagai generasi z yang merupakan generasi melek dalam teknologi khususnya dalam internet seharusnya membagikan ilmu-ilmu yang bermanfaat dalam berbahasa Indonesia melalui media sosial yang ada sehingga setiap orang yang membacanya akan mendapatkan ilmu tetang berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta akan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Bukannya menyalahgunakan Bahasa Indonesia itu sendiri melainkan memperbaiki yang sudah rusak tersebut.
Selayaknya pemuda berperan aktif dalam memperkuat atau melestarikan Bahasa Indonesia saat ini, apabila pemuda bisa menerapkan penggunaan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar kelak anak cucunya akan diwariskan bahasa dengan baik dan benar pula. Fungsi mempelajari Bahasa Indonesia khususnya di kalangan pemuda yaitu untuk menciptakan penguatan jati diri bangsa dan memperkokoh nasionalisme pemuda bagi Bangsa Indonesia. Pemuda di era modern saat ini khususnya generasi z juga dituntut untuk lebih kreatif dalam mengupayakan mengajak masyarakat untuk memperkuat jati diri bangsa melalui penggunaan Bahasa Indonesia.
Mari lestarikan bahasa Indonesia di negeri tercinta ini. Jangan takut menjadi anak muda yang tidak gaul karena menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari, melainkan jadilah sosok anak muda yang bisa menjadi inspirasi dan teladan bagi anak muda lainnya untuk mulai mencintai bahasa Indonesia.

Friday, March 24, 2017

Contoh Biografi dalam Bahasa Inggris (Biography)

Made Sulingga

            Made Sulingga was born in Buleleng, on October 4th , 1976. He was the second of five children, couples Ketut Suwetra and Made Harini. Ni Putu Lisawati is his older sister. He has one younger sister and two younger brother, namely Nyoman Nariati, I Ketut Mudita, and Putu Agus Sanjaya Parmita.
            He had learned in 1977 at SD N 3 Patas. He continued his study at SMP N 1 Gerokgak. After he finished his study at SMP N 1 Gerokgak, and then he learned at SMA N 1 Seririt. He continued his study at STKIP Singaraja, Sport Science Departement.
            Since 1982, he has practiced football with his friends, so that he got a champion in village and subdistrict. Because his hard work, so he got a champion in Persibu Competition (2000), Buleleng Cup I (2010), and third winner in football tournament between university the whole Bali.
            Made Sulingga’s dream was want to be a professional football player and be a teacher. With his hard work, so he can reached his dream to be a teacher.
            In Januari 31st , 2008, he is married to Nyoman Resmini Dewi. After married, they had two daughters, namely Putu Dinda Maharani and Made Indah Oktaviani.




follow IG & Twitter: @yenijayanti2308
Add Google+ : +Yeni Jayanti 

Thursday, March 23, 2017

Puisi untuk IBU

Kasih Ibu
Karya: Yeni Dwijayanti

Dari kecil hingga saat ini
kau yang selalu mengasuhku
Kasih sayangmu tak tergantikan
Cintamu bagai mentari
yang senantiasa menyinari dunia

Kau akan melakukan apapun
demi anakmu
Kadang, aku tidak menyadari
betapa banyak beban yang kau tanggung
Tapi, kau tetap tegar layaknya batu karang

Ibu…
Banyak hal yang kau perbuat
untuk kebaikanku
Namun, aku belum bisa
membalas semua jasamu

Ibu…
Terima kasih atas kasih sayang
yang kau curahkan selama hidupku




follow IG & Twitter: @yenijayanti2308
Add Google+ : +Yeni Jayanti 

Contoh iklan dalam bahasa inggris (advertisement)

Digital dictionary: Alfalink

            Do you still use a manual dictionary?
            It’s so slow.
            Now we have a best product to translate English. That is “Alfalink”. This product is so simple to find a word in English and easy to bring.

Only Rp 250.000

For more information,
Visit our website at www.alfalink.com
Address: Gajah Mada Street number 17










follow twitter & instagram: @yenijayanti2308
Add Google+: +Yeni Jayanti 

Friday, March 10, 2017

Biografi lengkap Eka Gustiwana

Eka Gustiwana

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEchPpfMpUpbPevbXNKPbkHd928umQC7Av3rPJ8OLLx7B0VQuex5PHbtHddUmx31ZQMxqVbxCRXrOWfcIIDwH0-Ho-wXmcyJRK830a-eE-VgWvbJ7RQ4_9DAtMmHu7FRwU4xRuLT5VKl4/s1600/

          Eka Gustiwana atau lengkapnya Eka Gustiwana Putra lahir di Jakarta, 1 Agustus 1989. Nama ayah dari Eka Gustiwana adalah Pompi Suradi Mansyah dan nama ibunya Sukarni Sofia. Eka merupakan anak sulung yang mempunyai adik perempuan bernama Novia Dwijana Putri. Eka Gustiwana adalah seorang penulis lagu, produser rekaman dan komposer ucapan pertama di Indonesia.
            Perjalanan musiknya bermula dari ayahnya yang memperkenalkan gitar dan digital audio workstation pada usia 11 tahun. Kemudian hari, ia lebih memilih kibor dan piano sebagai alat musik utamanya saat masih tergabung dalam grup band Warnahati sekitar tahun 2008-2010 yang kini berganti nama menjadi deVan.
            Eka menempuh pendidikan sekolah dasarnya di SD Dharma Satria, kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP Dharma Satria. Setelah lulus SMP, Eka melanjutkan pendidikannya ke sekolah menengah atas di SMA Dharma Satria.
            Minat Eka terhadap musik semakin berkembang ketika ia melanjutkan belajar ke Sekolah Menengah Atas. Selepas SMA, ia dihadapkan pada pilihan sulit karena keadaan memaksanya tidak melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi. Eka lantas memutuskan untuk mencoba peruntungan lewat lagu. Awalnya keputusan Eka mendapat pertentangan dari orang tua yang ingin anaknya mengikuti jalur konvensional menjadi pekerja, tapi dia maklum. Namanya orang tua, pasti ingin yang terbaik untuk anak. Di mata mereka dunia seni mungkin masih belum pasti dari segi pendapatan. Namun Eka berhasil meyakinkan mereka agar memberinya waktu selama 4 tahun, mulai dari tahun 2007.
            Berbekal keahlian bermain piano, Eka pun mulai ngamen, menenteng keyboard dari kafe ke kafe, melayani permintaan untuk mengalun lagu menghibur pengunjung. Sekali main, dia bisa mendapat honor hingga Rp 200 ribu. Dalam seminggu Eka bisa memperoleh permintaan untuk ngamen sampai delapan kali. Karena kepepet selepas SMA itulah ia bisa menemukan cara untuk mencari uang. Dapatnya pun lumayan untuk ukuran pemain baru saat itu. Perlahan-lahan dari pekerjaannya mengamen di kafe itu, Eka bisa menabung hingga kemudian dia membeli peralatan studio dan komputer pribadi untuk keperluan produksi musik secara digital. Eka memang tidak puas dengan sekedar berkeliling ngamen, dia ingin menjadi pencipta lagu.
            Dari studio yang dibangun di salah satu kamar di rumahnya itulah kiprah Eka sebagai komposer musik dimulai. Karena belum punya nama, pada awalnya dia menawarkan jasa membuat musik kepada teman-teman secara gratis. Istilahnya project thank you. Bagi Eka masalah bayaran tidak begitu penting, yang penting bisa dapat portofolio dan dapat pengalaman.
            Pada tahun 2010, Eka menulis lagu “Ku Tetap Menanti” dan mengaransemennya untuk penyanyi Nikita Willy. Pada tahun itu juga ia mengikuti lomba jingle Dunia Fantasi 2010 dan meraih juara pertama. Selanjutnya, pada tahun 2011, dalam rangka perayaan hari ulang tahun ke-66 PT Kereta Api Indonesia (Persero), Eka memenangkan lomba pembuatan Mars Kereta Api Indonesia dengan mendapatkan hadiah sebesar 100 juta rupiah. Pada tahun itu pula ia menulis dan mengaransemen lima buah lagu untuk dua orang artis, yaitu Nikita Willy dan Maudy Ayunda serta satu grup band deVan. Tahun 2012 jingle buatan Eka menang sebagai runner-up untuk kompetisi Jingle Bank ICBC. Permintaan proyek berbayar pun mulai mengalir seiring dengan semakin dikenalnya karya musik Eka.
            Eka Gustiwana kemudian dikenal masyarakat luas setelah rekaman berita dari Arya Wiguna dengan kalimat Demi Tuhan-nya, diubah dengan mengaransemen musik yang kemudian dipadukan dengan suara Arya Wiguna agar pas dengan musik tersebut hingga menjadi sebuah lagu. Video lagu tersebut setelah diunggah ke YouTube, hanya dalam tempo 1 bulan telah ditonton lebih dari 3 juta orang. Hal ini dikatakan sebagai berbekal keisengan saja oleh Eka.
            Video parodi Arya Wiguna tersebut dibuat dengan teknik yang dikenal dengan nama speech composing. Dialog dalam klip video dipotong-potong, lalu disusun kembali berdasarkan iringan lagu yang dibuat. Keahlian ini memang dimiliki Eka yang hobi mengaransemen lagu secara digital. Kendati kini berkiprah sebagai komposer lagu, Eka sebelumnya tak mengira bakal terjun ke dunia musik. Malahan, anak sulung dari bersaudara itu tadinya bercita-cita ingin menjadi pegawai kantoran biasa. Kini Eka sudah terbiasa menggarap proyek musik, entah membuat jingle atau menulis lagu. Daftar kliennya mencakup pengelola rumah sakit, perbankan, telekomunikasi, hingga semua stasiun televisi nasional di Indonesia. Bermusik inilah yang sebenarnya menjadi karir utama Eka, sementara speech composing hanya sekedar selingan.
            Dalam menangani proyek-proyek musik ini, Eka yang kadang bekerja bersama teman-temannya mengaku terbantu dengan kemajuan teknologi digital, terutama jaringan internet. Eka mengatakan bahwa kalau dulu prosesnya makan waktu berhari-hari karena harus kirim paket CD ke klien, kini dengan layanan seperti Dropbox dan Google drive bisa dalam hitungan menit. Eka Gustiwana mengerjakan proyek audio di studio musik sekaligus kediamannya di Jakarta.
            Popularitas Eka di YouTube meroket. Dia kini merupakan salah satu YouTuber Indonesia paling laris dengan jumlah subscriber mencapai lebih dari 660.000. Dulu Eka melihat YouTube semata-mata sebagai sarana hiburan. Tapi sekarang dia telah menyadari potensi yang dihadirkan oleh situs tersebut, termasuk kemungkinan memperoleh pendapatan dari YouTube di masa depan.
            Video Arya Wiguna dengan cepat disusul oleh speech composing pembawa berita Jeremy Teti, juga gubahan Eka. Dia lalu kembali menelurkan sejumlah video speech composing lain dengan melibatkan berbagai tokoh, mulai komedian Dodit Mulyanto, penyanyi Syahrini, hingga calon presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo
            Bulan Juni 2013, tepatnya pada tanggal 12, Eka menjadi bintang tamu acara Hitam Putih yang dipandu Deddy Corbuzier di stasiun televisi Trans 7 setelah sebelumnya kembali membuat heboh dengan karya komposer ucapannya yang kali ini mengenai penyiar berita SCTV Jeremy Teti berjudul Jeremy Teti Nyanyi! - BBM Campuran.            .
            Selain aktif di belakang layar, Eka belakangan juga mencoba tampil di depan kamera lewat rilis single, yaitu yang pertama berjudul Jantung Berdebar dan yang kedua berjudul I'm OK. Kedua single tersebut merupakan hasil dari duet dengan penyanyi Nadya Rafika yang juga ditayangkan di YouTube. Sampai saat ini Eka masih aktif di bidang musik dan mengunggah karyanya lewat YouTube.
            Perjuangan yang belum dicapai Eka Gustiwana adalah berkolaborasi dengan musisi papan atas Indonesia.

            Prinsip hidup dari Eka Gustiwana Putra adalah hidup hanya sekali jadi jangan pernah berhenti berimajinasi.



~
biografi ini berisi: nama orang tua (ayah dan ibu), tempat tanggal lahir, saudara perempuan, cita-cita, prestasi atau karya, riwayat pekerjaan, riwayat sekolah, perjuangan, hasil perjuangan yang telah dicapai dan belum dicapai, serta prinsip hidup dari Eka Gustiwana.

Monday, January 2, 2017

Puisi untuk Ayah tercinta

Ayah


Ayah, kau yang selalu membimbingku
Banyak hal yang kau ajari padaku
Dan kaulah yang selalu menjagaku
Ayah…
Setiap ada masalah,
kau yang memecahkannya
Setiap aku belajar,
kau yang mengajariku
Ayah, kau pahlawan bagiku



Buah karya: Lira Trijayanti



Go follow Instagram: @liratri19

Friday, July 29, 2016

Mengidentifikasi Bahan Karet Alami dan Buatan

Nama Anggota Kelompok:
·        Ida Bagus Eko Santosa (13)
·        Ketut Ferjinia Maydayana (20)
·        Komang Jyoti Mutyasih (21)
·        Krisna Hadi Wicaksono (23)
·        Yeni Dwijayanti (40)

Mengidentifikasi Bahan Karet Alami dan Buatan

Bahan – bahan yang diperlukan:
1.      Lima macam benda yang terbuat dari karet (balon karet, gelang karet, bola bekel, dot bayi, karet penghapus atau benda dari bahan karet)
2.      Minyak tanah
3.      Botol selai
Langkah Kerja:
1.      Bekerjalah dengan kelompokmu
2.      Kumpulkan 5 macam barang bekas yang terbuat dari bahan karet (misalnya: karet gelang, bola bekel, dot bayi, balon karet, dan bahan lain yang terbuat dari karet yang ada di sekitarmu).
3.      Teliti dan identifikasikan sifat bahan tersebut satu – per satu dengan cara berikut:
a.       Ukurlah masing-masing bahan dengan alat ukur yang sesuai, misalnya dengan penggaris, meteran atau jangka sorong. Catat masing-masing bahan pada Tabel 4.3.
b.      Rendamlah bahan-bahan tersebut ke dalam botol selai yang berisi minyak tanah selama 6 jam. Hati-hati dalam melakukan kegiatan ini, dan jauhkan dari api.
4.       Catat data ke dalam Tabel 4.3
Tabel 4.3 Data pengamatan identifikasi Karet Alam dan Sintetis
No
Nama Bahan
Ukuran sebelum direndam
Ukuran sesudah direndam
1.
Karet gelang
7 cm
9,5 cm
2.
Bola bekel
1 cm
1 cm
3.
Balon karet
10, 5 cm
19 cm
4.
Pintil
20 cm
29,5 cm
5.
Dot bayi
4 cm
5,5 cm

Jawablah!
1.  Setelah bahan-bahan tersebut direndam minyak tanah apakah ukurannya berubah?
Jawab: Ada yang ukurannya berubah dan ada yang ukurannya tidak berubah
2.  Bahan-bahan apa sajakah yang ukurannya berubah? Mengapa demikian?
Jawab: Bahan yang ukurannya berubah, yaitu balon karet, karet gelang, dot bayi, dan pintil. Karena bahan tersebut tidak tahan terhadap minyak dan akan membesar dan lunak jika direndam minyak tanah.
3.  Bahan-bahan apa sajakah yang ukurannya tidak berubah? Mengapa demikian?
Jawab: Bahan yang ukurannya tidak berubah, yaitu bola bekel. Karena bahan tersebut tahan terhadap minyak.
4.  Berdasarkan data tersebut, apa saja yang termasuk bahan karet alami? Dan bahan apa saja yang tergolong karet sintetis?

Jawab: Yang termasuk bahan karet alami, yaitu balon karet, karet gelang, dot bayi, dan pintil. Dan bahan yang tergolong karet sintetis, yaitu bola bekel.