Eka
Gustiwana

Eka Gustiwana atau
lengkapnya Eka Gustiwana Putra lahir di Jakarta, 1 Agustus 1989. Nama ayah dari
Eka Gustiwana adalah Pompi Suradi Mansyah dan nama ibunya Sukarni Sofia. Eka merupakan
anak sulung yang mempunyai adik perempuan bernama Novia Dwijana Putri. Eka
Gustiwana adalah seorang penulis lagu, produser rekaman dan komposer ucapan
pertama di Indonesia.
Perjalanan musiknya bermula dari
ayahnya yang memperkenalkan gitar dan digital
audio workstation pada usia 11 tahun. Kemudian hari, ia lebih memilih kibor
dan piano sebagai alat musik utamanya saat masih tergabung dalam grup band
Warnahati sekitar tahun 2008-2010 yang kini berganti nama menjadi deVan.
Eka menempuh pendidikan sekolah
dasarnya di SD Dharma Satria, kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP Dharma
Satria. Setelah lulus SMP, Eka melanjutkan pendidikannya ke sekolah menengah
atas di SMA Dharma Satria.
Minat Eka terhadap musik semakin
berkembang ketika ia melanjutkan belajar ke Sekolah Menengah Atas. Selepas SMA,
ia dihadapkan pada pilihan sulit karena keadaan memaksanya tidak melanjutkan
jenjang pendidikan ke perguruan tinggi. Eka lantas memutuskan untuk mencoba
peruntungan lewat lagu. Awalnya keputusan Eka mendapat pertentangan dari orang
tua yang ingin anaknya mengikuti jalur konvensional menjadi pekerja, tapi dia
maklum. Namanya orang tua, pasti ingin yang terbaik untuk anak. Di mata mereka
dunia seni mungkin masih belum pasti dari segi pendapatan. Namun Eka berhasil
meyakinkan mereka agar memberinya waktu selama 4 tahun, mulai dari tahun 2007.
Berbekal keahlian bermain piano, Eka
pun mulai ngamen, menenteng keyboard
dari kafe ke kafe, melayani permintaan untuk mengalun lagu menghibur
pengunjung. Sekali main, dia bisa mendapat honor hingga Rp 200 ribu. Dalam seminggu
Eka bisa memperoleh permintaan untuk ngamen sampai delapan kali. Karena kepepet
selepas SMA itulah ia bisa menemukan cara untuk mencari uang. Dapatnya pun
lumayan untuk ukuran pemain baru saat itu. Perlahan-lahan dari pekerjaannya mengamen
di kafe itu, Eka bisa menabung hingga kemudian dia membeli peralatan studio dan
komputer pribadi untuk keperluan produksi musik secara digital. Eka memang
tidak puas dengan sekedar berkeliling ngamen, dia ingin menjadi pencipta lagu.
Dari studio yang dibangun di salah
satu kamar di rumahnya itulah kiprah Eka sebagai komposer musik dimulai. Karena
belum punya nama, pada awalnya dia menawarkan jasa membuat musik kepada
teman-teman secara gratis. Istilahnya project
thank you. Bagi Eka masalah bayaran tidak begitu penting, yang penting bisa
dapat portofolio dan dapat pengalaman.
Pada tahun 2010, Eka menulis lagu “Ku
Tetap Menanti” dan mengaransemennya untuk penyanyi Nikita Willy. Pada tahun itu
juga ia mengikuti lomba jingle Dunia
Fantasi 2010 dan meraih juara pertama. Selanjutnya, pada tahun 2011, dalam
rangka perayaan hari ulang tahun ke-66 PT Kereta Api Indonesia (Persero), Eka
memenangkan lomba pembuatan Mars Kereta Api Indonesia dengan mendapatkan hadiah
sebesar 100 juta rupiah. Pada tahun itu pula ia menulis dan mengaransemen lima
buah lagu untuk dua orang artis, yaitu Nikita Willy dan Maudy Ayunda serta satu
grup band deVan. Tahun 2012 jingle
buatan Eka menang sebagai runner-up
untuk kompetisi Jingle Bank ICBC. Permintaan
proyek berbayar pun mulai mengalir seiring dengan semakin dikenalnya karya
musik Eka.
Eka Gustiwana kemudian dikenal
masyarakat luas setelah rekaman berita dari Arya Wiguna dengan kalimat Demi
Tuhan-nya, diubah dengan mengaransemen musik yang kemudian dipadukan dengan
suara Arya Wiguna agar pas dengan musik tersebut hingga menjadi sebuah lagu.
Video lagu tersebut setelah diunggah ke YouTube,
hanya dalam tempo 1 bulan telah ditonton lebih dari 3 juta orang. Hal ini
dikatakan sebagai berbekal keisengan saja oleh Eka.
Video parodi Arya Wiguna tersebut
dibuat dengan teknik yang dikenal dengan nama speech composing. Dialog dalam klip video dipotong-potong, lalu
disusun kembali berdasarkan iringan lagu yang dibuat. Keahlian ini memang
dimiliki Eka yang hobi mengaransemen lagu secara digital. Kendati kini
berkiprah sebagai komposer lagu, Eka sebelumnya tak mengira bakal terjun ke
dunia musik. Malahan, anak sulung dari bersaudara itu tadinya bercita-cita
ingin menjadi pegawai kantoran biasa. Kini Eka sudah terbiasa menggarap proyek
musik, entah membuat jingle atau
menulis lagu. Daftar kliennya mencakup pengelola rumah sakit, perbankan,
telekomunikasi, hingga semua stasiun televisi nasional di Indonesia. Bermusik
inilah yang sebenarnya menjadi karir utama Eka, sementara speech composing hanya sekedar selingan.
Dalam menangani proyek-proyek musik
ini, Eka yang kadang bekerja bersama teman-temannya mengaku terbantu dengan
kemajuan teknologi digital, terutama jaringan internet. Eka mengatakan bahwa kalau
dulu prosesnya makan waktu berhari-hari karena harus kirim paket CD ke klien,
kini dengan layanan seperti Dropbox
dan Google drive bisa dalam hitungan
menit. Eka Gustiwana mengerjakan proyek audio di studio musik sekaligus
kediamannya di Jakarta.
Popularitas Eka di YouTube meroket. Dia kini merupakan
salah satu YouTuber Indonesia paling
laris dengan jumlah subscriber
mencapai lebih dari 660.000. Dulu Eka melihat YouTube semata-mata sebagai sarana hiburan. Tapi sekarang dia telah
menyadari potensi yang dihadirkan oleh situs tersebut, termasuk kemungkinan
memperoleh pendapatan dari YouTube di
masa depan.
Video Arya Wiguna dengan cepat
disusul oleh speech composing pembawa
berita Jeremy Teti, juga gubahan Eka. Dia lalu kembali menelurkan sejumlah
video speech composing lain dengan
melibatkan berbagai tokoh, mulai komedian Dodit Mulyanto, penyanyi Syahrini,
hingga calon presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo
Bulan Juni 2013, tepatnya pada
tanggal 12, Eka menjadi bintang tamu acara Hitam Putih yang dipandu Deddy
Corbuzier di stasiun televisi Trans 7 setelah sebelumnya kembali membuat heboh
dengan karya komposer ucapannya yang kali ini mengenai penyiar berita SCTV
Jeremy Teti berjudul Jeremy Teti Nyanyi! - BBM Campuran. .
Selain aktif di belakang layar, Eka
belakangan juga mencoba tampil di depan kamera lewat rilis single, yaitu yang pertama berjudul Jantung Berdebar dan yang kedua
berjudul I'm OK. Kedua single tersebut merupakan hasil dari duet
dengan penyanyi Nadya Rafika yang juga ditayangkan di YouTube. Sampai saat ini Eka masih aktif di bidang musik dan
mengunggah karyanya lewat YouTube.
Perjuangan yang belum dicapai Eka
Gustiwana adalah berkolaborasi dengan musisi papan atas Indonesia.
Prinsip hidup dari Eka Gustiwana Putra
adalah hidup hanya sekali jadi jangan pernah berhenti berimajinasi.
~
biografi ini berisi: nama orang tua (ayah dan ibu), tempat tanggal lahir, saudara perempuan, cita-cita, prestasi atau karya, riwayat pekerjaan, riwayat sekolah, perjuangan, hasil perjuangan yang telah dicapai dan belum dicapai, serta prinsip hidup dari Eka Gustiwana.
No comments:
Post a Comment